BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Sejarah
fisika sepanjang yang telah di ketahui
telah di mulai sekitar tahun 2400 SM, ketika kebudayaan harapan
menggunakan suatu benda untuk
memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa.Sejak saat itu fisika
terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa
perubahan di dalam bidang dunia benda,
matematika dan filosofi, namun juga melalui
teknologi, membawa perubahan kedunia masyarakat. Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat di katakan menjadi batas antara pemikiran purba dan
lahirnya fisika klasik.Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang
menandakan mulai berlangsungnya era baru
yaitu era fisika modern. Di era ini ilmuwan tidak melihat adanya penyempurnaan di bidang ilmu
pengetahuan, pertanyaan demi pertanyaan
terus bermunculan tanpa henti, dari luasnya galaksi, sifat alami dari kondisi
vakum sampai lingkungan sub atomik.
Fisika awal, Sejak
jaman dulu, manusia terus memperhatikan bagaimana benda-benda di
sekitarnya berinteraksi, kenapa benda
yang tanpa di sangga jatuh ke bawah, kenapa benda yang berlainan memiliki sifat
yang berlainan juga, dan sebagainya. Mereka juga mengira-ngira tentang misteri
alam semesta, bagaimana bentuk dan posisi bumi di tengah alam yang luas ini dan
bagaimana sifat-sifat dari matahari dan bulan, dua baenda yang memiliki
posisi penting dalam kehidupan manusia
purba.secara umum,untuk menjawab pertayaan-pertanyaan ini mereka menjawab
secara mudah langsung mengaitkan dengan pekerjaan dewa akhirnya,jawaban yang
mulai ilmiah namun tentu saja masih terlalau berspekulasi mulai berkembang
,tentu saja jawaban ini masih salah karena tidak berdasarkan pada
eksperimen,bagaimanapun juga dengan begini ilmu pengetahuan mulai mendapat
tempatnya.fisika pada masa awal ini kebanyakan berkembang dari dunia
filosofi,dan dari eksperimen sistematis.
Seiring perkembangan Zaman pengetahuan
pun makin berkembang Dengan Lahirnya ilmuan-Ilmuan
Besar disegala bidang seperti Alfred
Nobel, William Thomson, Albert Einstein dan masih banyak lagi serta Salah Satu
Ilmuan yang Akan kita bahas saat ini yaitu Christiaan Huygens yang Sumbangan
pemikiran dan penemuannya dalam bidang astronomi melambungkan namanya sebagai
salah seorang ilmuwan terbaik bagi dunia.
1.2 Rumusan masalah
Ø Bagaimana Biografi
Christiaan Huygens..?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan
masalah di atas tujuan dari penuisan makalah ini adalah:
I.3.a.
Menjelaskan bagaiamana biografi dari Christiaan Huygens
I.3.b.Menjelaskan
bagaimana seorang ilmuan meraih hadiah Nobel sebagai penghargaan dibidang ilmu.
BAB II PEMBAHASAN
Ø Biografi
dan Profil Christiaan Huygens
Dikenal
sebagai salah satu ilmuwan terkenal. Sumbangan pemikiran dan penemuannya dalam
bidang astronomi melambungkan namanya sebagai salah seorang ilmuwan terbaik
bagi dunia.
Christiaan Huygens
lahir di den Haag ,Belanda 14 April 1629
– wafat di belanda 8 Juli 1695 pada umur 66 tahun.merupakan ahli matematika dan
ahli fisika Belanda dari keluarga terpandang. Ayahnya, Constantin Huygens
adalah sarjana fisika dan seorang diplomat. Ia berharap anaknya menjadi ilmuwan
hebat, sehingga meminta Mersenne dan Descartes, dua ilmuwan terkenal masa itu,
untuk memberi kursus pada Huygens muda. Huygens belajar geometri, mekanika dan
kemampuan dalam memainkan alat musik di rumah hingga berusia 16 tahun. Gurunya
yang amat berpengaruh adalah Descartes yang berhasil memompa minatnya dalam
bidang matematika.
Gambar.
Christiaan Huygens
Christiaan Huygens belajar hukum dan
matematika di Unversitas Leiden antara tahun 1645 hingga 1647. Van Schooten
mengajarinya matematika. Lalu, dari tahun 1647 hingga 1649, Huygens belajar
hukum dan matematika. Beruntung, ia belajar matematika pada John Pell. Lalu,
berkorespondensi dengan Marsene. Pada tahun 1649, Huygens pergi ke Denmark
sebagai diplomat dan berharap melanjutkan ke Stockholm untuk menjumpai
Descartes. Sayangnya, cuaca tidak mendukung.
Karya ilmiah
Huygens pertama kali diterbitkan tahun 1651 yaitu Cyclometriae yang membahas
tentang lingkaran. Lalu, tahun 1654 ia menghasilkan De Circuli Magnitudine
Inventa yang membahas berbagai macam hal persoalan ilmiah.
Ia juga menaruh minat pada pembuatan lensa dan teleskop. Tahun 1654, ia menemukan metode baru pembuatan lensa. Setahun kemudian, ia berhasil mengamati satelit Saturnus yaitu Titan. Lensa yang dikembangkannya di kemudian hari dipakai pula untuk mengamati planet, satelit, dan nebula Orion. Pada tahun itu pula ia pergi ke Paris dan menemui Boulliau yang menyarankannya belajar tentang probabilitas pada Pascal dan Fermat.
Ketika kembali ke Belanda, Huygens menghasilkan karyanya mengenai kalkulus probabilitas, yaitu De Ratiociniis in Ludo Aleae. Selanjutnya, ia menemukan cincin Saturnus, namun berbeda dengan teori tentang cincin Saturnus yang diajukan Roberval dan Boulliau. Galileo beberapa tahun sebelumnya menganggap cincin Saturnus sebagai bagian dari Saturnus. Di tahun 1659, Huygens menerbitkan karyanya Systema Saturnium yang menjelaskan tahap dan perubahan fase cincin Saturnus.Pengamatan ilmuwan lain yaitu Fabri pada tahun 1665, ternyata membenarkan teori Huygens.
Tahun 1656, ia mematenkan pendulum arloji penemuannya, yang mampu meningkatkan keakuratan pengukuran waktu. Teori mengenai gerak pendulum diungkapkannya dalam Horologium Oscillatorium sive de motu pendulorum (1673). Ia juga menemukan hukum gaya sentrifugal dari gerak lingkaran seragam.
Tahun 1661, Huygens pergi ke London, untuk mengetahui lebih banyak Lembaga Royal Society yang mengadakan pertemuan di Gresham College. Ia menaruh perhatian yang amat besar pada ilmuwan-ilmuwan Inggris itu, dan terus melakukan kontak setelahnya. Ia menunjukkan teleskopnya, dan para ilmuwan Inggris mempergunakan teleskop itu. Raja dan Ratu Inggris memakai teleskop itu untuk mengamati Bulan dan Saturnus.
Selama di London, Huygens melihat pompa hampa udara penemuan Boyle, dan ia menggunakannya. Di tahun 1663, Huygens menjadi anggota lembaga ilmiah prestisius Royal Society. Huygens mematenkan rancangan arloji pendulumnya pada tahun yang sama.
Percobaan Huygens tentang tumbukan benda elastik memperlihatkan kesalahan hukum Descartes tentang tumbukan. Tema ini diangkat dalam pertemuan Royal Society pada 1668. Royal Society mengajukan pertanyaan mengenai tumbukan dan Huygens menjawabnya melalui percobaan momentum dua buah benda sebelum tumbukan sama dengan momentum keduanya setelah tumbukan. Jawabannya itu kelak dinamakan Hukum Kekekalan Momentum.
Gerak melingkar menjadi tema penelitian Huygens waktu itu, namun ia juga memikirkan mengenai teori gravitasi Descartes yang berpijak pada materi-materi berputar (yang disebutnya vorteks). Ada yang salah di teori Descartes. Di tahun 1669, huygens mengunjungi Academie membahas masalah ini. Setelah itu, Roberval dan Mariotte me-ngoreksi pandangan Descartes.
Akibat sering bolak-balik Prancis-Belanda, Huygens jatuh sakit pada 1670. Sebelum meninggalkan Paris, Prancis, Huygens berjanji untuk tidak mempublikasikan penelitiannya mengenai mekanika sebelum dikirimkan ke Royal Society. Tahun 1671, Huygens balik lagi ke Paris. Namun, di tahun 1672, Raja Louis XIV menyerbu Belanda, Huygens melihat posisinya sulit, dan menjadi hal yang amat penting baginya berada di Paris. Ilmuwan Prancis sangat mendukung penelitiannya.
Tahun 1672 Huygens bertemu dengan Leibniz di Paris. Setelah itu Leibniz secara rutin berkunjung ke Academie. Leibniz berhutang budi pada Huygens, karena ia belajar matematika pada Huygens. Di tahun yang sama, Huygens belajar mengenai prinsip kerja teleskop Newton dan cahaya. Ia mencoba mengkritisi teori Newton tentang cahaya terutama tentang warna.
Ia juga menaruh minat pada pembuatan lensa dan teleskop. Tahun 1654, ia menemukan metode baru pembuatan lensa. Setahun kemudian, ia berhasil mengamati satelit Saturnus yaitu Titan. Lensa yang dikembangkannya di kemudian hari dipakai pula untuk mengamati planet, satelit, dan nebula Orion. Pada tahun itu pula ia pergi ke Paris dan menemui Boulliau yang menyarankannya belajar tentang probabilitas pada Pascal dan Fermat.
Ketika kembali ke Belanda, Huygens menghasilkan karyanya mengenai kalkulus probabilitas, yaitu De Ratiociniis in Ludo Aleae. Selanjutnya, ia menemukan cincin Saturnus, namun berbeda dengan teori tentang cincin Saturnus yang diajukan Roberval dan Boulliau. Galileo beberapa tahun sebelumnya menganggap cincin Saturnus sebagai bagian dari Saturnus. Di tahun 1659, Huygens menerbitkan karyanya Systema Saturnium yang menjelaskan tahap dan perubahan fase cincin Saturnus.Pengamatan ilmuwan lain yaitu Fabri pada tahun 1665, ternyata membenarkan teori Huygens.
Tahun 1656, ia mematenkan pendulum arloji penemuannya, yang mampu meningkatkan keakuratan pengukuran waktu. Teori mengenai gerak pendulum diungkapkannya dalam Horologium Oscillatorium sive de motu pendulorum (1673). Ia juga menemukan hukum gaya sentrifugal dari gerak lingkaran seragam.
Tahun 1661, Huygens pergi ke London, untuk mengetahui lebih banyak Lembaga Royal Society yang mengadakan pertemuan di Gresham College. Ia menaruh perhatian yang amat besar pada ilmuwan-ilmuwan Inggris itu, dan terus melakukan kontak setelahnya. Ia menunjukkan teleskopnya, dan para ilmuwan Inggris mempergunakan teleskop itu. Raja dan Ratu Inggris memakai teleskop itu untuk mengamati Bulan dan Saturnus.
Selama di London, Huygens melihat pompa hampa udara penemuan Boyle, dan ia menggunakannya. Di tahun 1663, Huygens menjadi anggota lembaga ilmiah prestisius Royal Society. Huygens mematenkan rancangan arloji pendulumnya pada tahun yang sama.
Percobaan Huygens tentang tumbukan benda elastik memperlihatkan kesalahan hukum Descartes tentang tumbukan. Tema ini diangkat dalam pertemuan Royal Society pada 1668. Royal Society mengajukan pertanyaan mengenai tumbukan dan Huygens menjawabnya melalui percobaan momentum dua buah benda sebelum tumbukan sama dengan momentum keduanya setelah tumbukan. Jawabannya itu kelak dinamakan Hukum Kekekalan Momentum.
Gerak melingkar menjadi tema penelitian Huygens waktu itu, namun ia juga memikirkan mengenai teori gravitasi Descartes yang berpijak pada materi-materi berputar (yang disebutnya vorteks). Ada yang salah di teori Descartes. Di tahun 1669, huygens mengunjungi Academie membahas masalah ini. Setelah itu, Roberval dan Mariotte me-ngoreksi pandangan Descartes.
Akibat sering bolak-balik Prancis-Belanda, Huygens jatuh sakit pada 1670. Sebelum meninggalkan Paris, Prancis, Huygens berjanji untuk tidak mempublikasikan penelitiannya mengenai mekanika sebelum dikirimkan ke Royal Society. Tahun 1671, Huygens balik lagi ke Paris. Namun, di tahun 1672, Raja Louis XIV menyerbu Belanda, Huygens melihat posisinya sulit, dan menjadi hal yang amat penting baginya berada di Paris. Ilmuwan Prancis sangat mendukung penelitiannya.
Tahun 1672 Huygens bertemu dengan Leibniz di Paris. Setelah itu Leibniz secara rutin berkunjung ke Academie. Leibniz berhutang budi pada Huygens, karena ia belajar matematika pada Huygens. Di tahun yang sama, Huygens belajar mengenai prinsip kerja teleskop Newton dan cahaya. Ia mencoba mengkritisi teori Newton tentang cahaya terutama tentang warna.
Penemuan-penemuan Huygen antara lain
Dari Biografi di atas berikut di ringkas
penemuan-penemuan dari Cristiaan Huygens
Ø Di
bidang Matematika
Karya ilmiah Huygens
pertama kali diterbitkan tahun 1651 yaitu Cyclometriae yang membahas tentang
lingkaran ( menghitungn luas Lingkaran ) Lalu, tahun 1654 ia menghasilkan De
Circuli Magnitudine Inventa yang membahas berbagai macam hal persoalan ilmiah.
Ø Bidang
optika
Penemuan atau pelanjutan karya mengenai
lensa dan teleskop dan tepatnya pada Tahun 1654, dia menemukan penemuan baru
tentang pembuatan lensa.
Ø Bidang
Antariksa
Penemuan di bidang Antariksa oleh Huygens
yakni penemuan satelit saturnus yang
Bernama Titan, penemuan ini diawali dengan karya atau penemuannya di
bidang optika dan karya tersebut dikembangkan untuk bidang Antariksa
Ø Bidang
Waktu
Tepat tahun 1656 Huygens mempatenkan
penemuannya yakni pendulum arloji yang mampu meningkatkan akuratan pengukuran
waktu. Teori mengenai gerak pendulum diungkapkannya dalam Horologium
Oscillatorium sive de motu pendulorum (1673).
Penemuan-penemuan
lainnya
Ø Hukum
kekekalan momentum
Percobaan Huygens tentang tumbukan benda
elastik memperlihatkan kesalahan hukum Descartes tentang tumbukan. Tema ini
diangkat dalam pertemuan Royal Society pada 1668. Royal Society (inggris)
mengajukan pertanyaan mengenai tumbukan dan Huygens menjawabnya melalui
percobaan momentum dua buah benda sebelum tumbukan sama dengan momentum keduanya
setelah tumbukan. Jawabannya itu kelak dinamakan Hukum Kekekalan Momentum.
BAB III PENUTUP
A.KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan mengenai “Boigrafi dari Christiaan Huygens”dapat
di tarik kesimpulan yaitu :
v Christiaan Huygens (14
April 1629 - 8
Juli 1695 ) Adalah seorang Ilmuan
Fisika dan matematika Belanda,Karya ilmiahnya pertama kali
diterbitkan tahun 1651 yaitu Cyclometriae yang membahas tentang lingkaran,Huygens merupakan ilmuan yang menemukan satelit saturnus “Titan” ,Huygens juga merupakan ahli yang
menemukan Jam berpendulum,selain itu Salah satu percobaann Huygens
yang terkenal yaitu
tentang tumbukan benda elastik yang memperlihatkan
kesalahan hukum Descartes tentang tumbukan,Dari
percobaan ini lahirlah hukum yang
sekarang kita kenal dengan”HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM”.
B.Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis
menyarankan kepada pembaca untuk sudi membaca makalah ini agar bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari dan penulis menerima kritikan dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini ke depan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Soedjana.P,Osamu
N.2005.SEJARAH PERKEMBANGAN FISIKA.Jakarta:Pradnya Paramita
·
http.//www./sejarah fisika christiaan Huygens-com./org.AQ./html
·
http.//www./ /sejarah
fisika/Biografi Christiaan Huygens.html
·
http.//www./:sejarah fisika/biografi corner biografi Christiaan
Huygens-Ahli matematika dan Fisika.html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar